Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Review Film Argo (2013), Kisah Tentang Konflik AS dan Iran

Simak pembahasan review film Argo di bawah ini!

Pada potensi ini, kami akan me-review salah satu film terbaik Hollywood yakni Argo. Film yang disutradarai oleh Ben Affleck ini mengisahkan perihal  masa revolusi Iran dari November 1979 sampai Januari 1981, kedutaan Amerika Serikat di Tehran dikepung oleh tentara Iran, dan para staff dijadikan tawanan. Enam orang berhasil kabur, dan bersembunyi di rumah duta besar Kanada.

 Simak pembahasan review film Argo di bawah ini Review Film Argo (2013), Kisah Tentang Konflik AS dan Iran
Review Film Argo (2013) Bahasa Indonesia

Sadar bahwa setiap dikala mereka bisa dibunuh, anggota CIA Tony Mendez merekomendasikan persepsi baru bahwa mereka merupakan kru film dari Kanada yang sedang menciptakan film berjudul "Argo". Film yang menegangkan ini diangkat dari kisah konkret.

Nah, berikut merupakan pembahasan review dan sinopsis film Argo yang mampu kau baca sesudah tanda titik dua berikut ini:


Review Film Argo (2013)


Argo yakni sebuah film drama sejarah yang diubahsuaikan dari buku ‘The Master of Disguise’ dan postingan ‘The Great Escape: How the CIA Used a Fake Sci-Fi Flick to Rescue Americans from Tehran’.


Tidak mirip film bernuansa intel yang lain, Ben Affleck dkk. lebih memfokuskan karya ini pada narasinya.

Menghibur melalui premis dan menegangkan kala mewujudkannya. Akan namun, terlalu konsentrasi mereka ulang sejarah membuat Argo tak bisa menggambarkan ‘kehidupan’ dengan baik.

Pendramaannya lemah sehingga film ini terasa tak lebih dari agresi pelarian yang dilandasi oleh wangsit mempesona semata.

Film Argo bercerita ihwal ‘Operasi Argo’, di mana CIA berusaha menyelamatkan 6 diplomat AS dari Teheran, Iran dengan kedok pembuatan film fiksi-ilmiah.

 Simak pembahasan review film Argo di bawah ini Review Film Argo (2013), Kisah Tentang Konflik AS dan Iran
Sinopsis dan Review Film Argo (2013)

Bagaimana wangsit abnormal timbul, proses antisipasi operasi hingga merealisasikannya menjadi konsentrasi utama dalam plot yang cepat dan dijejali tidak mengecewakan banyak narasi sejarah itu sendiri.

Meski muatannya tidak terlampau berat, tetap saja saya cukup tergegap dibuatnya. Belum lagi masih ada beberapa kejadian yang tidak terperinci alasannya dihadirkan secara instan selaku suplemen, serta tidak ditutup dengan baik.


Arah yang dipilik Affleck & Terrio dalam menceritakan Argo sejatinya menuntut mereka dalam mematangkan pendramaan ketimbang aksi.

Pengembangan aksara menjadi bagian penting yang ternyata malah ditinggalkan. Di antara banyaknya karakter, Tony Mendez  sendiri tampaklemah meski ada usaha untuk mengikatnya dengan keluarga agar lebih emosional.

Namun seluruhnya terasa seperti tempelan yang hasilnya bikin saya susah berempati pada Mendez dan 6 diplomat yang lain. Mati/tidaknya mereka dalam operasi ini tidak akan mempengaruhi emosi saya.

Tetapi semua kekurangan itu memang tidak banyak mensugesti adegan puncaknya. Bagaimana Affleck membangun ketegangan dari satu pijakan ke pijakan lain begitu meyakinkan, baik dari pertentangan internal maupun eksternal.

Pendukung di balik operasi ini juga memberi dorongan yang cukup kuat meski dilibatkan secara sederhana. Khususnya Alan Arkin!

Film Argo pun menerima 7 nominasi di Academy Award dan mengungguli Best Picture, Best Adapted Screenplay dan Best Film Editing.


Demikian pembahasan singkat review film Argo yang disutradarai Ben Affleck. Apakah kamu sudah menonton film ini? Berikan pendapatmu di kolom komentar!